Selasa, 02 Juli 2013

Penduduk 237,6 Juta Jiwa, Perlu KB Lagi?


VIVAnews - Menko Perekonomian Hatta Rajasa menilai jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237,6 juta jiwa masih wajar. Namun, Hatta memberi catatan untuk jumlah penduduk tersebut.

"Kita harus kerja keras bagaimana KB (keluarga berencana) itu dikerjakan," ujar Hatta di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Senin 16 Agustus 2010.

Hatta melanjutkan, yang menjadi perhatian pemerintah adalah bagaimana jumlah penduduk yang mencapai 237,6 juta jiwa itu bisa sejahtera. Karena tujuan dari penyelenggaraan pemerintah ini adalah bagaimana bisa menyejahterakan kehidupan bangsa.


Apakah KB perlu dikendalikan? "Barangkali perlu lagi," kata Hatta sembari tersenyum.

Dalam pidato kenegaraan di gedung DPR RI hari ini, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan hasil Sensus Penduduk 2010. Menurut Presiden, jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah sebesar 237, 6 juta jiwa. "Jumlah ini bertambah 32,5 juta dari tahun 2000," kata Presiden.

Menurut Presiden, dengan jumlah penduduk tersebut, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk nomor empat terbesar di dunia, setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.

Jumlah penduduk yang semakin besar itu membawa tantangan bagi Indonesia untuk bekerja lebih keras dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, menciptakan kesempatan kerja, menghilangkan kemiskinan, meningkatkan pendidikan dan kesehatan, infrastruktur, dan memberikan pelayanan publik.

Pemerintah berjanji akan bekerja lebih keras untuk mencapai sasaran Millennium Development Goals (MDGs) yang telah sepakati.

Pemerintah berkomitmen akan mengelola pertumbuhan penduduk Indonesia secara baik. "Program Keluarga Berencana untuk menciptakan keluarga sehat dan sejahtera harus benar-benar berhasil," kata dia.

Guna memperluas dan memperdalam cakupan pembangunan di bidang kesejahteraan, program-program pro Rakyat akan terus dialirkan dengan jumlah yang lebih besar dan persebaran meluas.

Program itu misalnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai program yang menyentuh langsung masyarakat kelas bawah.

"Jangkauan pelayanan kita tambah, utamanya bagi para pelaku usaha mikro dan kecil," katanya.

Menurut Presiden, melalui anggaran yang berkelanjutan, dalam lima tahun ke depan hingga 2014, pemerintah masih akan menyediakan dana Rp100 triliun, atau Rp20 triliun setiap tahunnya bagi kepentingan KUR. Pemerintah berharap, kebijakan ini dapat menjadi langkah terobosan yang secara fundamental dapat menurunkan kemiskinan.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...