Rabu, 03 Juli 2013

Pengangguran Muda di Indonesia Tertinggi di Asia


Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) menyatakan kaum muda memiliki tingkat kesulitan mencari pekerjaan lima kali lebih besar daripada pekerja dewasa. "Itu terjadi karena ketersediaan lapangan kerja untuk angkatan muda semakin menurun," kata Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Wendi Hartanto, dalam acara temu wartawan di kantornya Rabu, 11 April 2012.

Menurut Wendi, kaum muda diperkirakan 4,6 kali lebih besar menjadi pengangguran dibanding pekerja dewasa. Padahal dalam skala global angkanya hanya 2,8 kali lebih besar. Data tersebut ia kutip dari angka perkiraan International Labor Organization.

Indonesia Bisa Contoh Program KB Negara Maju

Kompas.com — Untuk menekan pertumbuhan jumlah penduduk, Indonesia seharusnya mencontoh negara-negara maju. Pasalnya, negara-negara tersebut punya riset yang memadai untuk kampanye penggunaan alat kontrasepsi.

“Alat kontrasepsi adalah salah satu faktor utama untuk mengontrol angka kelahiran, oleh karena itu, sepantasnya Indonesia meniru kesuksesan dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Australia,” ungkap pakar kependudukan, Sugiri Syarief, Senin (1/7/2013).

Pasca Putusan MK, MA Perintahkan Hakim Stop Adili Akta Kelahiran


Jakarta – Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menggugurkan kewenangan pengadilan negeri mengadili permohonan akta kelahiran yang telah lewat 1 tahun. Atas hal ini, Mahkamah Agung (MA) memerintahkan hakim di Indonesia menghentikan mengadili hal itu, kecuali yang sudah terdaftar sebelum putusan MK diucapkan.
Perintah ini dituangkan dalam Surat Edaran MA No 1/2013. “Sejak 1 Mei 2013, pengadilan tidak lagi berwenang memeriksa permohonan penetapan akta kelahiran,” kata Ketua MA Dr Hatta Ali dalam surat edaran yang didapat detikcom, Kamis (2/4/2013).

Soal Larangan Fotokopi e-KTP, Mendagri Nilai Ada Salah Paham


JAKARTA, KOMPAS.com – Kehebohan terkait e-KTP tak boleh difotokopi beberapa waktu terakhir, ditanggapi Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Ia mengatakan, ada kesalahan pemahaman tentang surat edaran itu.
“Surat edaran saya bukan untuk masyarakat, tapi untuk instansi pemerintah, supaya tidak memerintahkan masyarakat memotokopi e-KTP,” ujarnya kepada wartawan di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (8/5/2013) siang.

Membaca Fakta Kependudukan Indonesia


Dalam beberapa tahun terakhir ini, rata-rata pertambahan penduduk Indonesia tiap tahunnya mencapai 3,5 juta jiwa. Pertambahan ini dalam dua tahun, sudah lebih besar dari seluruh jumlah penduduk negara Singapura (tahun 2010 sekitar 5 juta jiwa). Setiap bulan, di Indonesia rata-rata bertambah 291.000 jiwa, atau bertambah sekitar 9.700 jiwa setiap harinya. Bila dihitung dalam satuan yang lebih kecil, maka di Indonesia bertambah 404 jiwa setiap jam, atau sekitar 7 jiwa setiap menitnya.

Arus Urbanisasi Tidak Boleh Dilawan


Singapura, Kompas - Arus urbanisasi yang semakin deras tidak bisa dan tidak boleh dilawan. Urbanisasi bisa menjadi kekuatan bagi kota asalkan dikelola dengan benar.
Demikian intisari dari World Cities Summit Southeast Asia In Focus, di Marina Bay Sands, seperti dilaporkan wartawan Kompas M Clara Wresti dari Singapura, Selasa (3/7).
Di China dan India, arus urbanisasi bisa dikelola dengan baik sehingga setiap 1 persen peningkatan urbanisasi produk domestik bruto (PDB) negara tersebut meningkat sekitar 6-8 persen. Di Indonesia, setiap 1 persen peningkatan urbanisasi, kenaikan PDB hanya 2 persen.

Bentuk Pendidikan Kependudukan Belum Jelas


BANDUNG, KOMPAS.com -- Kebutuhan akan materi kependudukan dan keluarga berencana dalam pendidikan mendesak. Ini mengingat jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237,64 juta jiwa dan tingkat kelahiran 2,6 dengan pertumbuhan 1,49 persen per tahun.

Pendidikan kependudukan belum memasyarakat dan tidak mendapat perhatian pemerintah. Akibatnya, sampai sekarang bentuk pelaksanaan pendidikan kependudukan belum jelas.

Hal ini mengemuka dalam pertemuan koordinasi lintas sektor pelaksanaan program pendidikan kependudukan antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama, Rabu hingga Kamis (10/11/2011) di Bandung, Jawa Barat.

Indonesia Hadapi Ancaman Besar Kependudukan


Indonesia yang dulu dikenal berhasil dalam menjalankan program keluarga berencana, kini menghadapi ancaman besar di bidang kependudukan.
Laju pertumbuhan yang masih tinggi di kisaran 1,49% atau 4-4,5 juta jiwa per tahun tanpa diimbangi peningkatan kualitas penduduk akan berdampak pada proses kemajuan bangsa di masa depan.
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wendy Hartanto mengemukakan hal itu seusai membuka seminar kependudukan di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, Senin (20/5).
“Jumlah penduduk kita saat ini 250 juta, menempati urutan ke-4 dunia. Akan tetapi kualitas penduduk kita berada di urutan 124 dari 187 negara,” kata Wendy.

Kualitas Penduduk Indonesia Yang Semakin Menurun


Masalah kependudukan Indonesia dalam hal kualitas adalah masalah kependudukan dalam hal mutu kehidupan dan kemampuan sumber daya manusianya. Di Indonesia, masalah kualitas penduduk yang terjadi, antara lain, dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia, rendahnya taraf kesehatan sehingga kesemuanya itu pada akhirnya mengarah pada rendahnya pendapatan perkapita masyarakatnya. Masalah-maslah yang menyebabkan menurunnya kualitas penduduk Indonesia:

"Boarding Pass" KA Tekan Urbanisasi Pasca-Lebaran


Arus pendatang baru ke Jakarta pasca-Lebaran selalu terjadi dari tahun ke tahun, meskipun operasi yustisi kependudukan (OYK) yang digelar Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI menunjukkan angka urbanisasi terus menurun.
Menurut Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi I Mateta Rizalulhaq, sistem boarding pass kepada setiap penumpang kereta diharapkan mampu membantu program pemerintah untuk menekan angka urbanisasi ke Jakarta. Dengan sistem ini, orang yang tidak memiliki kartu identitas yang jelas tentu tidak bisa menggunakan kereta api ke Jakarta.

Hampir 54 Persen Penduduk Indonesia Tinggal di Kota



JAKARTA, KOMPAS.com- Tahun ini, jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan diperkirakan telah mencapai 54 persen. Jika saat ini penduduk Indonesia sudah lebih dari 240 juta, artinya paling sedikit ada 129,6 juta orang yang menyesaki perkotaan.
"Makin banyak penduduk tinggal perkotaan berarti bertambah warga yang berpeluang menikmati infrastruktur yang baik," Sonny Harry B Harmadi.
Angka ini melambung tinggi dibandingkan hasil sensus penduduk 2010. Saat itu, sebanyak 49,8 persen dari 237,6 juta penduduk Indonesia tinggal di kota.

Selasa, 02 Juli 2013

Dampak Pertumbuhan Penduduk terhadap Kualitas Hidup


Dalam kesempatan kopi darat para Bloggers komunitas terkemuka di Jakarta bersama BKKBN  disalah satu Cafe - fx Sudirman kemaren yang membahas masalah “Problematika Kependudukan ” turut hadir Bapak Kepala BKKBN Fasli Jalal. Beliau yang baru saja dilantik pada tanggal 13 Juni 2013 lalu , begitu antusias memberikan data dan fakta terbaru tentang kependudukan baik sekala Nasional maupun global Internasional.

10 Tahun Penduduk Indonesia Tambah 32 Juta


VIVAnews - Dalam pidato kenegaraan di gedung kura-kura DPR RI, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010.
Menurut orang nomor satu di Indonesia ini, jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah sebesar 237,6 juta jiwa. "Jumlah ini bertambah 32,5 juta dari jumlah penduduk tahun 2000," kata Yudhoyono di DPR, Senin 16 Agustus 2010.

Presiden menambahkan, dengan jumlah tersebut, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk nomor empat terbesar di dunia, setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.

Penduduk 237,6 Juta Jiwa, Perlu KB Lagi?


VIVAnews - Menko Perekonomian Hatta Rajasa menilai jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237,6 juta jiwa masih wajar. Namun, Hatta memberi catatan untuk jumlah penduduk tersebut.

"Kita harus kerja keras bagaimana KB (keluarga berencana) itu dikerjakan," ujar Hatta di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Senin 16 Agustus 2010.

Hatta melanjutkan, yang menjadi perhatian pemerintah adalah bagaimana jumlah penduduk yang mencapai 237,6 juta jiwa itu bisa sejahtera. Karena tujuan dari penyelenggaraan pemerintah ini adalah bagaimana bisa menyejahterakan kehidupan bangsa.

Program KB Jadi Strategi Mencapai Target MDGs


Badung, Kompas - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mendorong pemerintah daerah untuk memperhatikan dan tetap menjalankan program Keluarga Berencana. Hal itu karena Keluarga Berencana merupakan strategi dalam rekayasa kependudukan untuk mencapai sasaran Pembangunan Milenium.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sudibyo Alimoeso mengatakan, rekayasa kependudukan meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi.

Jumlah Penyuluh KB Terus Berkurang


BANJARMASIN, KOMPAS - Jumlah penyuluh program keluarga berencana di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan terus berkurang dalam sepuluh tahun terakhir. Sebagian penyuluh diangkat menjadi pejabat oleh bupati atau wali kota dan belum diganti sampai sekarang.

Kondisi itu diperoleh dalam ekspedisi mobil unit penerangan (Mupen) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang dimulai dari Kota Pontianak, Selasa (11/6), dan berakhir di Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Senin (17/6). Ekspedisi bertajuk ”Borneo Mupen on The Road” itu menyusuri jalan trans-Kalimantan. Peserta dari Kalimantan Timur melaksanakan ekspedisi dari daerahnya dan bertemu peserta ekspedisi dari tiga provinsi lain di Barabai.

E-KTP Seumur Hidup Mulai Terwujud



JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana memberlakukan KTP elektronik (e-KTP) seumur hidup mulai terwujud. Komisi II DPR menerima usulan pemerintah untuk membahas Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan UU No 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan.

Hal itu disampaikan perwakilan sembilan fraksi dalam Rapat Kerja Komisi II DPR bersama Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Jakarta, Rabu (19/6). Masa berlaku KTP dalam RUU Administrasi Kependudukan diusulkan tidak lagi lima tahun, tetapi seumur hidup. Sebab, data seperti sidik jari dan iris mata tidak berubah. Perubahan hanya diperlukan jika ada perubahan status kependudukan warga.

Indonesia Bisa Contoh Program KB Negara Maju

Kompas.com — Untuk menekan pertumbuhan jumlah penduduk, Indonesia seharusnya mencontoh negara-negara maju. Pasalnya, negara-negara tersebut punya riset yang memadai untuk kampanye penggunaan alat kontrasepsi.

“Alat kontrasepsi adalah salah satu faktor utama untuk mengontrol angka kelahiran, oleh karena itu, sepantasnya Indonesia meniru kesuksesan dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Australia,” ungkap pakar kependudukan, Sugiri Syarief, Senin (1/7/2013).

Jumlah Penduduk Indonesia Per Provinsi



VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah penduduk Indonesia terbaru tahun 2010. Totalnya penduduk RI sampai saat ini mencapai 237,56 juta jiwa.

Dari 33 provinsi yang ada, di mana kah wilayah dengan penduduk terbanyak? Menurut survei BPS, provinsi Jawa Barat adalah daerah dengan penduduk terbanyak. Tercatat, total keseluruhannya mencapai 43,02 juta jiwa.

Ledakan Penduduk Bayangi Indonesia



Indonesia berpotensi mengalami ledakan penduduk. Pertambahan penduduk tidak dibarengi peningkatan kualitas sumberdaya serta daya tampung pekerjaan.

"Jumlah pertambahan penduduk tiap tahun mencapai 6 juta jiwa pertahun, lebih besar dari prediksi survei," kata Kepala Lembaga Demografi Universitas Indonesia, Sonny Harry B Harmadi.
Menurut dia, ledakan penduduk dini sudah mulai terasa.  Berdasarkan survei 2010, pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 persen. Namun hal itu belum memasukkan estimasi jumlah anak pada perempuan usia subur. Bila rata-rata  seorang perempuan usia subur memiliki anak rata 2-3 orang, jumlah penduduk lebih besar dari perkiraan.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...