Dalam kesempatan kopi darat para Bloggers komunitas terkemuka di Jakarta bersama BKKBN disalah satu Cafe - fx Sudirman kemaren yang membahas masalah “Problematika Kependudukan ” turut hadir Bapak Kepala BKKBN Fasli Jalal. Beliau yang baru saja dilantik pada tanggal 13 Juni 2013 lalu , begitu antusias memberikan data dan fakta terbaru tentang kependudukan baik sekala Nasional maupun global Internasional.
”Dunia sedang gelisah, karena penduduk dibumi saat ini sudah mencapai
7,2 Milyar jiwa dan akan terus bertambah. Diperkirakan akan menembus
angka 9 Milyar jiwa pada tahun 2050 ” jelas Bapak Fasli . “Ini akan
menjadi permasalahan serius , bukan masalah akan terjadi ledakan
pertumbuhan jumlah penduduk saja, tapi juga akan berdampak pada kualitas
pendidikan, kesehatan dan gizi, kebutuhan akan pangan. Ini harus cepat
diatasi. ” tambahnya kemudian.
.
Kemudian, menurut Ibu Ninuk Mardiana , salah satu wakil pemimpin redaksi
harian besar di Indonesia, yang juga hadir dalam acara itu mengutarakan
" Sedikit kekhawatiran angka data kependudukan Indonesia yang
dipaparkan dalam forum kemaren. Takutnya angka itu bisa saja lebih
tinggi dari yang disampaikan. Mungkin sample pengambilan data
yang dilakukan kurang cocok." Keraguan akan data tersebut juga
disampaikan oleh beberapa Bloggers yang hadir sore itu. Permasalahan ini
dijawab lugas oleh Pak Fasli, selaku Kepala BKKBN yang baru ” Data ini
kami peroleh dari BPS , mereka tidak mungkin berani mengeluarkan angka-
angka yang tidak ada kebenarannya. ” Sensus penduduk dilakukan setiap 10
tahun sekali. Survei data penduduk ini meliputi : kelahiran, kematian ,
KB dan kesehatan reproduksi.
Sisi lain, masalah kependudukan juga terkait erat dengan masalah pergaulan bebas dan sex bebas
, susahnya mendapatkan alat kontrasepsi , kurangnya penyuluhan -
penyuluhan terutama didaerah- daerah . Akibat dari itu semua, per
tahunnya, setiap 15 juta jiwa putri, 600 ribu jiwa dari mereka HAMIL,
baik secara sah maupun sex bebas . Hal ini juga berdampak negatif
terhadap kesehatan secara biologis para remaja putri belum siap untuk
hamil dan melahirkan. Fenomena ini banyak sekali terjadi dikalangan anak
muda masa kini.
“Parahnya, untuk perempuan di daerah, masih mengadaptasi pemikiran kuno,
mereka, para perempuan, harus cepat- cepat menikah dan mempunyai anak.
Walau harus terjadi di usia muda mereka. Jika tidak, akan menjadi aib
bagi keluarga. Bahkan ada kalimat berikut , lebih baik janda dan
mempunyai anak , daripada tidak menikah. ” begitu yang disampaikan Ibu
Ninuk. Ini adalah salah satu tantangan berat buat BKKBN . Harus bisa
merubah pola pemikiran seperti itu .
BKKBN sedang mensosialisasikan program Genre untuk para anak muda Indonesia , yang meliputi :
- Promosi penundaan usia kawin, utamakan sekolah dan berkarya
- Penyediaan informasi kesehatan reproduksi seluas-luasnya melalui PIK Remaja
- promosi rencanakan kehidupan berkeluarga dengan sebaiknya( kapan menikah, kapan punya anak, berapa jumlah anak)
Dampak negatif lain yang timbul dalam masalah ini adalah tingginya angka
aborsi. Aborsi bukan saja dilakukan oleh remaja putri yang belum
menikah , tapi juga dilakukan oleh ibu- ibu yang sudah berkeluarga. Ini
bisa terjadi karena minimnya akses untuk mendapatkan alat kontrasepsi
terutama di daerah, takut dan patuh pada suami , atau kebobolan
kehamilan yang terjadi tapi tidak diinginkan. Sehingga relasi gender ini
tidak bisa diabaikan begitu saja. Para kaum pria juga harus memakai
alat kontrasepsi, bukan sepihak.
Untuk itu, perlu adanya penyuluhan- penyuluhan ke berbagai lapisan
masyarakat, ke daerah- daerah, anak muda dengan menggunakan metode dan
bahasa yang lebih ringan dan sesuai dengan segmen, supaya lebih bisa
dimengerti dan dipahami. Peningkatan kualitas pendidikan, perubahan pola
pikir dan melakukan sesuatu yang positif, semoga bisa membantu mencegah
dan mengatasi permasalahan ini. Bukan hanya menjadi tanggung jawab
Pemerintah saja, tapi juga menjadi bagian dari tugas dan tanggung jawab
kita sebagai warga di bumi ini.
0 komentar:
Posting Komentar